Blogger Backgrounds

New Rubric

Rabu, 09 November 2011

TEORI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN SULLIVAN

a. Pengertian


Proses akulturasi merupakan kerangka dari konsep Sullivan mengenai perkembangan kepribadian. Sullivan mengemukakan suatu pandangan yang lebih bersifat psikologi-sosial tentang perkembangan kepribadian yaitu suatu pandangan dimana pengaruh-pengaruh yang unik dari hubungan-hubungan manusia diberi peran yang semestinya, yang menempatkan faktor sosial menentukan perkembangan psikologis.
Sullivan tidak menolak faktor-faktor fisiologis sebagai hal yang menentukan perkembangan kepribadian, sebab ia berpendapat bahwa kadang-kadang pengaruh-pengaruh sosial yang berlawanan dengan kebutuhan fisiologis seseorang bisa menyebabkan pengaruh yang merugikan kepribadiannya.

Tema sentral teori Sullivan berkisar pada ansietas dan menekankan bahwa masyarakat sebagai pembentuk kepribadian. Sullivan mengemukakan bahwa setiap pribadi membutuhkan adanya hubungan antar pribadi. Hubungan antar pribadi ini merupakan sumber perkembangan pribadi. Maka, salah satu ciri dari kepribadian yang sehat adalah kemampuannya untuk menjalin hubungan antar pribadi. 


Ciri lainnya yaitu kemampuan untuk mengadakan personifikasi diri secara tepat yang dibangun atas dasar relasi-relasi antar pribadi. Setiap pribadi memiliki konsep diri yang terbentuk berdasarkan pengalaman-pengalaman khasnya dalam hubungan relasinya dengan orang-orang atau dengan dirinya sendiri. Pengalaman-pengalaman tersebut adalah :


1. Pengalaman prototasik yaitu rangkaian peristiwa yang terpisah-pisah yang tidak berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Contoh : pengalaman pada bayi.
2. Pengalaman parataksik yaitu pengalaman yang tampaknya mempunyai hubungan kausal (sebab-akibat) tetapi tidak mengalami hubungan yang logis.
Contoh : supir yang mengendarai mobil dan menabrak kucik akan mengalami nasib sial.
3. Pengalaman sintaksik yaitu pengalaman yang melahirkan bentuk pemikiran tertinggi yang dapat dicapai individu manusia dengan kesepakatan kelompok orang dan berdasarkan susunan logis melahirkan sesuatu. 
Contoh : kesepakatan masyarakat terhadap huruf-huruf dan angka-angka.
Sullivan mengemukakan bahwa diri adalah isi dari kesadaran pada setiap saat jika orang benar-benar senang dengan perasaan harga dirinya, prestise yang diperolehnya di antara sesamanya, serta penghargaan dan hormat yang diberikan mereka kepadanya.

b. Tahapan Perkembangan Menurut Sullivan
Menurut Sullivan, kepribadian berkembang dalam tahap-tahap perkembangan tertentu. Ada tujuh tahapan perkembangan yaitu :
1. Infancy (masa kelahiran sampai mampu berbicara, usia 18 bulan)
2. Childhood (masa kanak-kanak, usia 18 bulan sampai 5 tahun)
3. Juvenile (usia 5-11 tahun)
4. Preadolescence (masa pradewasa, antara 11-13 tahun)
5. Early adolescence (masa dewasa awal, antara 14-17 tahun)
6. Late adolescence (masa dewasa akhir, antara 18-20 akhir)
7. Adulthood (masa dewasa / sebagai orang tua, setelah usia 20 sampai 30 tahun).


Hal-hal yang Penting dalam Tahap Perkembangan Kepribadian
1. Infancy (masa kelahiran sampai usia 18 tahun)
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 1 tahun. Pada masa ini manusia sangat lucu dan menggemaskan tetapi juga rentan terhadap kematian.
Kematian bayi dibagi menjadi 2 yaitu kematian neonatal (kematian di 27 hari pertama hidup) dan post neonatal (setelah 27 hari).
Daerah oral merupakan daerah utama dalam interaksi antara bayi dan lingkungannya. Segi lingkungan yang menonjol pada masa bayi adalah benda yang menyediakan makanan kepada bayi yang lapar, putting susu ibu atau dot dari botol.
Ciri khas dari tahap infantile adalah :
a. Munculnya dinamisme apati dan pelepasan dan pelepasan diri dengan cara mengantuk.
b. Peralihan dari cara prototaksik ke parataksik.
c. Organisasi personifikasi-personifikasi seperti ibu yang baik, tenang, menerima dan memberi kepuasan.
d. Organisasi pengalaman melalui belajar dan munculnya dasar-dasar sistem diri.
e. Diferensiensi tubuh bayi sendiri sehingga bayi belajar memuaskan tegangannya terlepas dari ibu missal menghisap ibu jari.
f. Belajar melakukan gerakan-gerakan terkoordinasi yang melibatkan tangan dan mata, tangan dan mulut serta telinga dan suara.

2. Childhood (usia 18 bulan sampai 5 tahun)
Periode ini disebut juga usia prasekolah. Ciri khas perkembangan balita :
a. Perkembangan fisik  pertambahan berat badan menurun, sebab balita menggunakan banyak energi untuk bergerak.
b. Perkembangan psikologis  terjadi pembedaan diri dengan orang lain.
c. Perkembangan psikomotor  semakin baiknya penguasaan terhadap tangan dan kakinya.
Cara belajar pada usia ini melalui bermain dan rangsangan dari lingkungannya terutama lingkungan rumah. Ada pula pendidikan di luar rumah yang terprogram dan terstruktur. Contoh permainan yang bisa dilakukan :
a. Permainan peran untuk melatih kemampuan pemahaman sosial. Contoh dokter-dokteran.
b. Permainan imajinasi untuk melatih kemampuan kreativitas anak.
c. Permainan motorik untuk melatih kemampuan motorik kasar dan halus.
Motorik kasar  permainan palang, permainan keseimbangan
Motorik halus  mewarnai

3. Juvenile (usia 5-11 tahun)
Pada masa ini anak-anak mulai membandingkan segala sesuatu yang diterima di rumahnya dengan yang ia temui di luar. Norma-norma moral yang tadinya absolut di rumah kini menjadi relatif.

4. Preadolescence (antara 11-13 tahun)
Ditandai dengan masaknya organ-organ produksi sehingga secara fisik-biologis remaja siap untuk beranak pinak. Daya tarik heteroseksual menjadi lebih kuat.
Ciri-ciri utama pada periode ini adalah :
a. Tumbuh tanda-tanda seksual.
b. Tubuh mengalami pertumbuhan yang sangat cepat.
c. Perilaku ditandai dengan negativisme yaitu sering menyendiri, bosan dengan berbagai aktivitas, hidup seenaknya antagonistik.

5. Early Adolescence (Masa dewasa awal, antara 14-17 tahun)
Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja adalah idealis, ia memandang dunia seperti apa yang dia inginkan bukan sebagaimana adanya. Pada masa ini disebut juga periode pemantapan identitas diri, namun hal tersebut tidak selalu berjalan mulus, tetapi sering mengalami proses yang panjang dan bergejolak. Ciri-ciri perilaku yang menonjol terutama pada perilaku sosialnya.

6. Late Adolescence (Masa dewasa akhir antara 18-20 tahun)
Secara umum dapat disebut sebagai umur pemantapan diri terhadap pola hidup baru. Mulai serius belajar demi karir di masa yang akan datang, mulai memilih-milih pasangan yang lebih serius dan cita-citanya menjadi lebih realistis.

7. Adulthood (Masa dewasa)
Menggambarkan segala organisme yang telah matang. Seseorang dapat saja dewasa secara biologis, dan memiliki karakteristik perilaku dewasa, tetapi tetap diperlakukan sebagai anak kecil jika berada di bawah umur dewasa secara hukum. Sebaliknya, seseorang dapat secara legal dianggap dewasa, tetapi tidak memiliki kematangan dan tanggung jawab yang mencerminkan karakter dewasa.
Dengan demikian kedewasaan dapat diartikan dari aspek biologi, hukum, karakter pribadi atau status sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar